Panorama Negeriku

Panorama Negeriku
My country Indonesia

Jumat, 04 April 2008

Amben mbah Ti'ah



Subhanallah .....masih lekat dalam ingatanku kejailan dan kreatifitas bocah desa semasa kecil, dimana saat itu kami sangat menikmati padamnya listrik di daerah kami. Aneh memang, karena saat ini mungkin kita akan mengeluh dengan adanya pemadaman listrik tapi saat itu adalah saat yang kami nanti dimana anak kecil dan para orangtua berkumpul di halaman belakang rumahku untuk melakukan permainan dan sekedar berbincang.

Biasanya kami bermain "Sri Gendhem, Petak Umpet, Gobaksodor, Benteng-bentengan, Bendan, dll. Permainan yg kami mainkan tergantung jam padam listrik, semakin sore semakin seru. Jika padanya jam 18.00 biasanya kami hanya bermain permainan diatas, tapi klo padamnya jam 15.00 maka kami akan melakukan permainan yang lebih seru menurut kami. Na .. disinilah tingkat kreatifitas dan kejailan kami mulai tumbuh.

KAmi mulai mempersiapkan semuanya mulai dari topeng leak, laba-laba karet yg berukuran besar, topeng badut dan tali tampar. Sambil menyiapkan semua itu kami mulai menyusun rencana - biar sukses -. Mulai kami membagi tugas mas sony bertugas memasang topeng leak dan laba-laba diatas pohon jambu, aku memastikan posisi topeng dan laba-laba, Mas belly mengamankan jalan yang hendak kita gunakan, Indra memasang tali, arif bersiap dengan topeng badutnya. Setelah 20 menit semuanya sudah siap. Its time to play .....

Kami bersembunyi sesuai posisi yang sudah dibagi. Arif berada di balik gapura, aku dan teman2 yang lain bersembunyi sambil memegang tali yg sudah kami pasang. Lima menit kemudian mangsa sudah mulai tampak, saat itu kami cukup tegang kalau-kalau apa yang kami persiapkan kurang mengejutkan. Beberapa menit kemudian, Ahhhh....... seorang mas-mas yang berusia kira-kira 20 tahun lari ketakutan melihat topeng leak yang turun secara tiba-tiba didepannya, kamipun tertawa sejadi-jadinya.

Setelah kami merasa puas bermain dan menakuti orang, kami lalu berbaring disebuah amben - Dipan yang terbuat dari bambu - sambil memandang bulan dimalam hari. Kami merasa lelah tapi bahagia karena bisa melakukan semuanya bersama-sama. Setelah larut malam kami baru beranjak dari amben itu untuk melanjutkan mimpi indah kami. Indahnya kenanganku tak akan pernah aku lupa sepanjang masa.
Terima kasih Allah telah memberi aku kenangan seindah ini.

Tidak ada komentar: