Panorama Negeriku

Panorama Negeriku
My country Indonesia

Jumat, 01 Februari 2008

Pintaku

Uah ...
Lelah sekali ....
Aktivitas kemarin cukup menguras energiku, tapi aku bahagia :)
Ya ... setidaknya aku bisa bermanfaat ...
Hari ini aku mengawali hariku dengan sedikit mengernyitkan dahiku, maklum .... perutku lagi error sejak semalam. Tapi aku ingin mengawali hari ini dengan senyuman karena hari yang aku tunggu - tunggu akan tiba (hari libur :) he .. he ... he ...)
Kusempatkan untuk memberikan sedikit perhatianku untuk keluargaku dihari libur walaupun cuma sedikit ;), ya .. setidaknya aku bisa bercanda, tertawa, nge-games bareng, berbagi sampai berebut makanan dengan saudaraku (pokoknya asyik lho ..)
Blom lagi klo kakak ipar aku datang, wa ... tambah rame jadinya :)

Sejenak aku buka album foto semasa aku kecil, terbayang dalam ingatanku saat-saat itu. Tak terasa senyum mengembang di bibir ini disertai dengan airmata yang jatuh. Kenangan itu sangat kuat terpatri dalam ingatan ini.Sekarang kami sudah beranjak dewasa dan kami berharap kami bisa tetap tersenyum seperti saat itu. Aku memandangi foto ayahku yang tampak gagah sebagai awak kapal waktu itu dan menatap foto ibuku yang cantiq dan tegar sebagai seorang srikandi dalam keluargaku. Terlepas dari semua logika, aku sangat bersyukur memiliki mereka. Suka dan duka kami lalui bersama, tempaan demi tempaan kami rasakan dimana tujuan dari semua itu adalah membuat kami lebih mengenal dunia nyata.

Tak terasa usiaku sekarang sudah menginjak 27 tahun, aku menatap semua anggota keluargaku satu persatu. Aku mengamati mereka dengan seksama ..... ternyata kami sudah dewasa. Airmataku berlinang saat menatap foto didinding, disana terpampang foto nenekku. Sosok Srikandi dalam hidupku yang mengajarkan aku banyak hal tentang agama, hidup, kasih sayang, pengabdian, kesabaran, memaafkan dan belas kasih (pokoknya tentang kelembutan karena beliau sangat lembut ......). Srikandi dalam hidupku ada 2 yaitu Nenek dan ibuku, nenekku mengajarkan kelembutan dan ibuku mengajarkan aku tentang ketegaran.

Srikandiku yang satu telah berpulang, dan yang tetap bertahan menemaniku saat ini tinggal ibuku. Kutatap wajahnya yang mulai berkerut, rambutnya yang mulai beruban dan sendi tangan dan kakinya yang mulai ngilu karena asam urat.

Dalam doaku aku meminta agar diberi kesempatan untuk membahagiakan orang yang aku cintai sampai maut memisahkan kami. Duh Gusti .... jadikan hari ini dan hari-hari berikutnya lebih bermaknah, lebih berwarna dan lebih ceriah. Aku ingin mengisi sisa hidupku dengan senyum kebahagiaan, Jadikan kami hamba yang pandai bersyukur atas semua limpahan rahmad dan karunia-MU.
Semoga .... (Amien).

Nb :
Jangan kau tangisi hari ini karena yakinlah bahwa hari esok lebih indah jika kau menatapnya dengan senyuman :)