Panorama Negeriku

Panorama Negeriku
My country Indonesia

Minggu, 15 Juli 2018

Saat Hidayah Datang Menyapa

Tak pernah kita tau kapan hidayah itu akan datang dan dalam kondisi bagaimana  ia (hidayah) akan datang ...
Dalam semua agama sebuah Hidayah digambarkan seperti sesuatu yang membuat kita tenang, membuat kita menjadi lebih baik dari sebelumnya dan yang utama ... semakin mendekatkan kita  dengan pencipta kita (lebih Religi tentunya ).

Kali ini saya akan membawakan sebuah kisah Nyata tentang "Datangnya Sebuah Hidayah" tanpa ada yang bisa menghalangi. Nama pelaku bukan nama sebenarnya.

Mas Bro adalah seorang dokter yang cukup terampil, beliau memiliki begitu banyak pengalaman dalam hal medis. Mas Bro memiliki begitu banyak teman penderita Leukimia karena beliau juga seorang penderita Leukimia. Persahabatannya dengan para penderita leukimia penuh makna karena senantiasa "saling menyemangati" antar penderita. Entah sdh berapa banyak sahabatnya meninggal karena penyakit yg mematikan itu. Suatu hari beliau bertemu dengan salah satu teman seperjuangannya dlm melawan penyakit Leukimia, sebut saja Miss. Dee. Beberapa kali mereka bertukar kabar seputar pengobatan mereka

" Mas Bro..., bulan lalu sdh suntik blom ? Kenapa blom suntik ? Klo nggak ada dana, pakai punya aq aja dulu." kata Miss Dee

" he ..he ...he ..., Aku masih repot ngurusin kerjaan. Terima kasih atas tawarannya." jawab mas bro

" Dalam kondisi kamu saat ini, harusnya kamu jangan capek-capek, klo kemana-mana jangan naik motor, kamu bisa bawa 1 mobil aku buat transportasi kamu biar nggak capek, kebetulan suami aq ngebolehin kok." kata Miss Dee

" Terima kasih, Saya cukup nyaman dengan motor jagoan saya ini." jawab mas bro

Suatu hari Mas Bro dikejutkan dengan sebuah telp. dari suami Miss Dee yang mengabarkan klo Miss. Dee sedang dirawat di RS dan dalam kondisi koma.

" Selamat sore mas Bro, saya suami Miss Dee, saya mau mengabarkan bahwa istri saya sedang diwarat di RS dan sudah 3 hari dalam kondisi koma. Beberapa minggu yang lalu dia sempat titip pesan ke saya, klo ada apa-apa terhadapnya yang harus saya hubungi pertama kali adalah anda mas bro. Tapi karena saya saat itu lupa dan baru ingat  jadinya baru menghubungi anda hari ini." kata suami Miss Dee

" Bisa saya bicara dengan istri anda pak ? Tolong dikeraskan volume suara HP nya pak." kata mas Bro

Langsung saja Hp suami Miss. Dee diletakkan di dekat telinga Miss. Dee yang sedang Koma

" Miss Dee..., ngapain tidur di situ ...ayo cepat bangun. Ingat keluarga kamu, katanya kamu sayang keluarga kamu dan kamu mau berjuang untuk mereka. Ayo cepat bangun, ngapain tidur lama-lama disana. Kamu harus lawan penyakit kamu dan kamu pasti bisa, aq yakin kok." Mas bro menyudahi pembicaraan dengan Miss Dee yg sedang koma kemudian berpesan kepada suaminya Miss Dee jika ada apa-apa dengan Miss Dee diminta segera menghubungi mas bro kembali.

Tidak berapa lama setelah telp itu dimatikan, Miss Dee sadar dari komanya. Tak terbayangkan betapa bahagianya suami Miss Dee melihat istrinya sadar. Miss Dee bercerita kepada suaminya bahwa dia bermimpi bertemu mas bro dan dimarahi habis-habisan, setelah itu dia meminta suaminya untuk menghubungi mas bro karena dia ingin berbicara dengan mas bro.

" Pagi mas bro.."

" Pagi Miss Dee, Alhamdulillah kamu sudah sadar."

" Mas bro, aku tadi mimpi kamu marahin."

" Oya ...?"

"Tapi sebelumnya aku bermimpi didatangi sosok yang memiliki cahaya yang sangat terang, saat itu aku mengira bahwa aku akan mati dan akan bertemu Tuhan. Aku menanyakan 'apa kamu Tuhanku **** ?' Sosok itu menjawab ' Bukan, Aku bukan Tuhan. kemvali Miss Dee bertanya :" Klo **** bukan Tuhan, lalu siapa Tuhanku ? Sosok itu menjawab 'Aku beri kamu kesempatan untuk mencari siapa Tuhanmu'. Setelah itu baru aq bermimpi kamu marahi. Klo **** bukan Tuhan, terus Tuhanku siapa mas bro?" Kata Miss Dee

"Siapa lho Tuhan kamu..? kamu dikasih kesempatan untuk mencari, maka carilah ." jawab mas bro

Setelah berbicara dengan mas bro, dia masih tampak bingung harus kemana mencari Tuhan. Sampai akhirya dia berkata kepada suaminya

" Papi, mami ada 1 permintaan terakhir yang mami harap papi bisa mengabulkannya."

" Apapun itu mami, asal itu bisa membuat mami bahagia."

" Pi, tolong carikan aku seorang Ustadz, aq ingin bersyahadat."

Tampak diwajah suami Miss Dee kebingungan yang sangat karena harus mencari ustadz dimana ...

Saat itu suami miss Dee mendengar sayup-sayup suara Adzan, baru disadari bahwa tidak jauh dari RS ada sebuah Masjid, dia segera bergegas menuju masjid. Saat tiba di depan masjid, dia bingung harus bagaimana menyampaikan permintaan istrinya kepada ustadz yang ada di masjid. Alhamdulillah ada seseorang yang menghampirinya dan menanyakan kepentingan suami Miss Dee mendatangi masjid, dan beliau menceritakan bahwa butuh seorang ustadz untuk membantu istrinya. Dibawalah ustadz tersebut ke RS untuk menemui Miss Dee.

Saat bertemu dengan ustadz tersebut, Miss Dee menyampaikan keinginannya untuk bersyahadat. Dengan bantuan pak ustadz, miss Dee membaca 2 kalimat Syahadat

"Asyhadu allaa illa ha illallah, wa asyhadu anna muhammadar rasulullah"


Selepas Miss Dee mengucapkan 2 kalimat syahadat, beliau langsung menghembuskan nafas terakhirnya.

Saudaraku ...
Kita tidak tau bagaimana akhir hidup seseorang, kita tidak tau apa yang membuat Allah mencintai Miss Dee hingga Allah menganugerahi beliau kematian yang Husnul Khotimah.

Dari sini kita bisa belajar bagaimana kita harus memandang saudara kita, apa yang menurut kita baik belum tentu menurut Allah baik dan apa yang menurut kita buruk juga belum tentu buruk juga menurut Allah.

Mari belajar lebih Bijak



Selasa, 17 Mei 2016

SAAT AKU MULAI MENCARI

Aku dilahirkan dari keluarga yang sederhana, ayahku bekerja di sebuah pabrik dekat rumah dan ibuku adalah seorang guru. Masa kecilku sangat indah, keseharianku hanya bermain. Aku masih ingat permainan yang sering kami mainkan, ada bendan, gobaksodor, petak umpet, srigendem, cublak-cublak suweng, ular naga, dll. Masa dimana si Unyil adalah tontonan yg sangat dinanti, permainan rakyat merajai, dan krestivitas kami terus diasah. Bagaimana kami nggak kreatif, kondisi kami bukan orang berada, jika kami menginginkan mainan mobil-mobilan maka kami harus mencari kulit jeruk bali untuk diuat mobil-mobilan

Ya Allah, terima kasih karena Engkau berikan aku masa kecil yang sangat indah

Ada sebuah kenangan yang sangat indah dimasa kecilku, saat itu usiaku masih 3 tahun. Aku suka sekali mengamati kegiatan nenekku mulai dari bangus sampai tidur dimalam hari. Ada sebuah rutinitas yang membuat aku bertanya-tanya

" Mbah kenapa sholat ?"
" Kenapa sebelum sholat harus mandi ?"
" Kenapa klo mau melakukan sesuatu harus berdoa ?"
" Apa itu Islam ?"
" Kenapa orang Islam harus sholat ?"
" Klo sholat harus baca apa ?"
" Klo nggak sholat memangnya kenapa ?"

Begitu banyak pertanyaan yang keluar dari mulut manis ku waktu itu, Nenekku (Mbak Ti'a) menjawab semua pertanyaanku dengan menggunakan bahasa yang mudah aku mengerti. Setelah aku mendapatkan jawaban dari nenekku, aku mulai mengikuti aktivitas beliau, kami sholat berjama'ah dan melakukan banyak hal bersama-sama.

Waktu itu aku masih belum bisa membaca dan menulis, jadinya aku hanya mengandalkan daya ingatku. untuk menghafal doa yg dibaca saat sholat aku belajar dr mencuri dengar ayah dan nenekku saat sholat. Klo mendengarkan bacaan sholat dari nenek, aku bisa mendengarnya saat sholat disamping beliau. Tapi klo mendengarkan bacaan sholat dari ayah, aku harus rela beberapa saat berada dikolong tempat tidur tanpa ketahuan ayah agar bisa mendengarkan beliau.

Alhamdulillah, karena keingintahuan aku yang cukup besar, aku bisa menghafal 1 surat (Surat Al Fatihah). Saat itulah awal pencarian dan ketertarikanku akan ISLAM.

Semoga Allah senantiasa menjaga iman dlm ISLAM ini agar selalu bersemayam di dalam diri (Aamiin).


Kamis, 10 September 2015

Ku Lihat Air Mata di Pipimu


Pagi itu mendung menyelimuti hatiku
Rasanya ingin menyerah dan berputus asa akan keadaan yang ada
Entah setan mana yang telah merasuki hati kami
Hingga kami merasakan pertikaian akan terjadi

Saat itu hatiku dipenuhi dengan rasa kecewa
Kecewa yang telah lama terpendam
Yang tak pernah aku ungkapkan

Disatu sisi
Kau pun juga merasakan kekecewaan
Yang tak pernah engkau ungkapkan

Pagi itu kita hanya diam
Hingga petir menyambar hatiku
Suara lirihku telah mengguncang hatimu
"Aku telah kehilangan sosok suamiku"

Suaraku telah menyayat hatimu
Hingga air mata mu jatuh berlinang
Tak kuasa melihat sosok yang aku cintai lemah
Air mataku pun jatuh berlinang
Kata Maaf meluncur dari mulut kita masing-masing

Disaat itulah kita saling menceritakan tentang apa yang kita rasakan
Disaat itu kita saling berpelukan
Disaat itu kita saling memaafkan kekhilafan yang ada
Dan disaat itu kita berjanji

Apapun permasalahan yang kita hadapi
Akan kita selesaikan dengan 'Komunikasi'
Semoga Allah menjaga ikatan ini selamanya
Hingga di Surga


(I love you -my husband- because Allah)


Selasa, 08 September 2015



Waktu tak bisa diputar kembali
Karena kejadian saat itu akan menjadi memorie
Kebersamaan kita di Pramuka SMANITA penuh canda dan tawa
Ada juga cerita suka dan duka
Saling menyemangati, saling menguatkan
Persaudaraan dan persahabatan yang tercipta tanpa kepura-puraan
Dan tak akan tergantikan
Miss you my friends
Miss all moment in Pramuka with all of you

" Kami Ambalan Dewi Sartika
Selalu Siap, Tanggap, Tanguh, Tanggon, Trengginas"



Jumat, 24 Oktober 2014

Surat cinta Abi dan Ummi

Saat kau masih menginjak kelas IV SD, kau telah menjadi Yatim. Saat kau menginjak kelas V SD, kau telah menjadi Yatim Piatu. Tak terbayangkan piluh dihatimu nak, mungkin kau akan menyalahkan Allah atas apa yang kau rasa. Mungkin kau akan melampiaskan kekecewaanmu atas apa yang menimpah. Mungkin ..... mungkin .... dan masih banyak mungkin yang ada.

Kami memberanikan diri mengambil tanggungjawab sebagai walimu, hanya berharap agar Allah memberikan kemudahan bagimu menjadi insan yang dicintai Allah. Hanya berharap agar kau mampu membahagiakan kedua orang tua mu. Hanya berharap agar kau bisa membimbing saudaramu yang lain ke arah yang lebih baik. Berharap .... berharap .... dan banyak harapan kami kepadamu.

Maafkan kami sayang, maafkan ummi dan abi yang telah membuatmu berbeda dengan saudaramu. Ummi dan abi hanya ingin yang terbaik bagimu. Walaupun kau tidak terlahir sebagai anak kandung kami, tapi kami menyayangimu sepenuh hati.
Beberapa bulan lagi kau akan lulus SMP sayang, maafkan ummi dan abi jika kau kembali ummi kirim ke pondok pesantren. Bukannya ummi dan abi ingin menjauh darimu, bukannya ummi dan abi membencimu, tapi semua ini wujud sayang ummi dan abi. Ummi berharap kau menjadi pemuda yang dicintai Allah, ummi berharap kelak kau mampu mempertanggungjawabkan usia remajamu dihadapan Allah. Ummi berharap kau mempu menjadi pemuda yang kuat, yang sholeh, yang lebih baik dari kami.
Ya Allah ....
Berikanlah kemudahan dan kekuatan kepada putra kami dalam merengguh cinta-Mu. JAdikanlah dia insan yang selalu merindukan-Mu, merindukan ayat-ayat cinta dari-Mu, merindukan Rasul-Mu dan menjalankan apa yang menjadi perintah-Mu hingga ajal menjemput. Semoga kau merasakan kasih sayang kami nak, semoga .....


Dari Abi dan Ummi yang selalu menyayangimu

Kisah Isra' dan Mi'raj ke Langit dan Shalat Fardlu Lima Waktu

Abu Dzar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Pada suatu malam terbuka atap rumahku di Makkah, lalu turun Jibril, dan membelah dadaku, kemudian membasuhnya dengan air zamzam, kemudian ia membawa bejana emas yang berisi hikmat dan iman lalu dituangkan ke dalam dadaku, lalu ditutup kembali.
Kemudian ia membimbing tanganku dan menaikkan aku ke langit dunia, dan ketika sampai di langit, Jibril berkata kepada penjaganya: Bukalah.  Lalu ditanya: Siapakah itu?  Jawabnya: Jibril.  Lalu ditanya: Apakah engkau bersama orang lain?  Jawabnya: Ya, bersamaku Muhammad saw.  Ditanya: Apakah dipanggil?  Jawabnya : Ya.
Ketika telah dibuka, kami naik ke langit dunia, tiba-tiba bertemu dengan orang yang duduk, sedang di kanan dan kirinya tampak sekumpulan orang, bila ia melihat ke kanan tertawa, tetapi bila melihat ke kiri menangis, maka ia menyambut: Marhaban (selamat datang) nabi yang saleh dan putra yang saleh.
Aku bertanya kepada Jibril: Siapakah itu?  Jawabnya: itu Adam a.s., sedang sekumpulan orang yang di kanan kirinya adalah anak cucunya, yang di kanan ahli surga dan yang di krinya ahli neraka, karena itu ia tertawa bila melihat ke kanan, dan menangis bila melihat ke kirinya.
Kemudian dinaikkan ke langit ke dua, dan minta buka pada penjaganya, juga dikatakan oleh penjaganya sebagaimana langit pertama, lalu dibuka.
Anas r.a. berkata: Maka menyebut bahwa di langit-langit itu telah bertemu dengan Adam, Idris, Musa, Isa, Ibrahim a.s. tetapi tidak dijelaskan tempat masing-masing, hanya menyebut bahwa Adam di langit pertama dan Ibrahim di langit ke enam.
Anas r.a. berkata:  Ketika Jibril bersama Nabi Muhammad saw.  berjumpa dengan nabi Idris maka disambut: Marhaban (Selamat datang) nabi yang saleh dan saudara yang saleh.  Lalu aku tanya: Siapakah ini?  Jawabnya: Ini Idris.  Kemudian melalui Nabi Musa juga disambut: Marhaban nabi yang saleh, dan aku bertanya: Siapakah ini?  Jawab Jibril: Itu Musa.  Lalu melalui Isa, juga menyambut: selamat datang nabi yang saleh dan saudara yang saleh. Ketika aku tanya: Siapakah itu?  Jawab Jibril: Itu Isa a.s.  Kemudian melalui Ibrahim, juga menyambut: Selamat datang nabi yang saleh dan putra yang saleh. Lalu aku bertanya: Siapakah itu?  Jawab Jibril: Itu Ibrahim a.s.
Kemudian aku dibawa naik  sehingga ke atas mustawa, dimana aku mendengar suara kalam yang tercatat di lauh mahfuzh. Maka Allah mewajibkan atas umatku lima puluh kali shalat. Lalu aku kembali membawa perintah kewajiban itu sehingga melalui Musa, maka ia bertanya: Apakah yang diwajibkan Tuhan atas umatmu?  Jawabku: Lima puluh kali shalat. Langsung ia berkata: Kembalilah kepada Tuhan untuk minta keringanan, sebab umatmu takkan kuat melakukan itu. Maka aku kembali kepada Tuhan minta keringanan dan diringankan setengahnya.
Tetapi Musa tetap berkata: Mintalah keringanan karena umatmu tidak akan kuat, maka kembali aku minta keringanan kepada Tuhan dan mendapat keringanan setengahnya. Tetapi Musa tetap menganjurkan supaya minta keringanan karena umatmu tidak akan kuat melakukan itu, maka kembalilah aku minta keringanan kepada Tuhan, sehingga Allah berfirman: Itu hanya lima kali dan nilainya sama dengan lima puluh, tidak akan berubah lagi putusanku.   Maka aku kembali kepada Musa dan Musa tetap menganjurkan supaya minta keringanan, tetapi aku jawab bahwa aku malu kepada Tuhan.
Kemudian aku dibawa ke sidratul muntaha yang diliputi oleh berbagai warna sehingga aku tidak mengerti apakah itu.
Kemudian aku dimasukkan ke surga, yang kubah-kubahnya terbuat dari mutiara dan tanahnya kasturi (misk).  (Bukhari, Muslim).
Ditulis dalam HADITSIMANISLAMSHALATWAHYU10

Kisah turunnya Wahyu Pertama Rasulullah SAW


Ummul mukminin, Aisyah r.a. berkata: Pertama turunnya wahyu kepada Nabi saw. berupa mimpi yang baik dan tepat,  setiap bermimpi pada waktu malam, maka terjadilah mimpi itu pada esok harinya bagaikan pastinya terbitnya fajar Subuh.   Kemudian ia menjadi senang menyendiri di gua Hira, di sana ia beribadah beberapa hari dengan malamnya sebelum kembali kepada istrinya untuk mengambil bekal dan kembali ke tempat khalwatnya, kemudian kembali kepada istrinya Siti Khadijah dan mengambil bekal pula seperti semula, sehingga tibalah masa turunnya wahyu yang haq ketika Nabi di gua Hira.  Maka datanglah Malaikat dan menyuruhnya: Iqra’ (bacalah).   Nabi saw. berkata:  Ma ana biqaari’ (Aku tidak dapat membaca),  tiba-tiba malaikat mendekapnya sehingga habis tenaganya, kemudian dilepas dan diperintah: Iqra’ (bacalah).  Dijawab:  Ma ana biqaari’ (Aku tidak dapat membaca).  Maka dibekap untuk kedua kalinya sehingga terasa payah, kemudian dilepas dan diperintah: Iqra’ (bacalah).  Dijawab :  Ma ana biqaari’ (Aku tidak dapat membaca), maka dibekap untuk ketiga kalinya, kemudian dilepas dan diperintah  Iqra’ bismi rabbikalladzi khalaqa, khalaqal insana min ‘alaq, iqra’ wa rabbukal akram. (Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menjadikan, menjadikan manusia dari sekepal darah, bacalah dan Tuhanmu yang termulia).
Maka kembalilah Rasulullah saw. dengan hati yang gemetar, sehingga sampai ke rumah Khadijah binti Khuwailid r.a. dan berkata:  Selimutilah aku (zammiluni, zammiluni),  lalu diselimuti dan ditenangkan hingga hilang rasa takut dan gemetarnya, lalu Nabi saw. bersabda kepada Khadijah sesudah menceritakan semua kejadian yang dialaminya:  Aku khawatir atas diriku.  Jawab Khadijah untuk menenangkan hatinya:  Tidak, jangan khawatir. Demi Allah, Allah tidak akan menghinakan engkau untuk selamanya. Engkau selalu menghubungi famili, senang menanggung kesukaran yang berat, membantu orang yang fakir miskin, menjamu tamu, dan membantu meringankan penderitaan yang hak.
Kemudian Khadijah membawanya ke rumah Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza sepupu Siti Khadijah. Waraqah adalah seorang yang telah masuk Nasrani di masa Jahiliah, dan biasa menulis injil yang berbahasa Ibrani, dan ia seorang yang telah tua bahkan buta, maka berkata Khadijah:  Hai anak pamanku, dengarkanlah apa yang diutarakan oleh keponakanmu ini.  Waraqah berkata:  Hai keponakanku apakah yang telah engkau alami?  Maka Nabi saw. memberitakan semua yang dialami dan dilihatnya.  Lalu berkata waraqah:  Itu malaikat yang telah diturunkan oleh Allah kepada Musa.  Aduhai andaikan aku masih muda dan kuat, semoga aku masih hidup ketika engkau diusir oleh kaummu.  Nabi saw. bertanya:  Apakah mereka akan mengusirku?  Jawab Waraqah:  Ya, tiada seorangpun yang mengajar kepada kaumnya seperti ajaranmu itu melainkan dimusuhi, dan sekiranya aku mendapati saat itu pasti aku akan membantumu dengan bantuan yang memuaskan dan gemilang.  (Bukhari, Muslim).
Kemudian     :
Ditulis dalam HADITSIMANISLAMWAHYU