Panorama Negeriku

Panorama Negeriku
My country Indonesia

Rabu, 13 Agustus 2008

Law of Love

Mari kita kembali bicara mengenai cinta, mengenai Hukum 100 % tentang Cinta.
Jika besarnya Cinta dalam diri kita adalah 100% (kekuatan penuh), maka berapakah komposisi ideal yang harus kita bagi untuk diri kita sendiri dan orang yang kita cintainya (pasangan hidup kita misalnya)

Pilihan pertama kita adalah 80% - 20% (Cinta bagi diri kita sendiri - Cinta untuk pasangan)

Pilihan ini menunjukkan bahwa kita lebih mencintai diri kita sendiri dibandingkan dengan cinta kita pada pasangan kita (atau orang lain yang kita kasihi), komposisi cinta seperti ini kurang ideal karena perasaan egois dan mau menang sendiri akan lebih bermain di sini, cinta yang dibangun dengan komposisi seperti ini cenderung hanya akan mendatangkan konflik. Kita menjadi tak segan-segan menyingkirkan orang lain demi kepentingan kita.

Lalu bagaimana dengan pilihan 20% - 80% ?

Kebalikannya, mencintai orang lain di luar diri kita adalah baik, tapi jika kita tidak mencintai diri kita sendiri juga adalah petaka. Berapa banyak teman kita yang terjerumus dalam Narkoba? Yang harus menderita karenanya, Itu adalah salah satu contoh rendahnya prosentasi cinta pada diri sendiri. (Yang selanjutnya akan meruntuhkan cinta kita kepada orang lain)

Atau seorang ibu (orang tua tunggal) yang tidak memperhatikan kesehatannya berjuang mati-matian untuk menghidupi kedua anak yang dicintainya adalah contoh berikutnya. Lalu apa yang salah? Ketika sang ibu tidak memperhatikan cintanya pada diri sendiri, maka ibarat mesin yang tak pernah diurus, suatu saat akan rusak juga. Akan lebih terasa lagi ketika kerusakan itu terjadi pada saat produktifitas sang ibu ini masih sangat dibutuhkan untuk menopang hidup keluarga tersebut. Pada saat itu, sang ibu bukan saja membuat dirinya sendiri menderita, tapi juga kedua anaknya yang sangat ia kasihi (yang diklaim melebihi kasihi terhadap diri sendiri).

Apakah komposisi ideal itu 50% - 50% ?

Supaya adil, mungkin ini alasan kita memilih komposisi ini.

Lagi-lagi komposisi seperti ini juga tidak ideal, kita tidak maksimal dalam mencurahkan cinta, baik bagi diri kita sendiri ataupun bagi orang lain.
Lilin Cinta

Sebelum kita menemukan komposisi ideal itu, mari kita katup mata kita, kita biarkan diri kita dalam keheningan. Kita bayangkan bahwa saat ini ada kegelapan yang menyelimuti kita, tak ada setitik cahaya pun yang menerjang memasuki ruangan itu. Lalu di tangan kita ada sebuah lilin kecil yang memancarkan cahaya, menerangi ruangan itu.

Jika kita tidak sendirian di ruangan itu, jika di ruangan itu masih ada yang lain dengan masing-masing memegang sebatang lilin kecil, akankah kita membagikan nyala lilin yang ada di tangan kita?
Semua mungkin akan mengatakan YA.

Lalu kenapa kita mau melakukanya?

Alasannya, karena ketika kita membagikan nyala (cahaya) itu kepada yang lain, cahaya lilin kita tidak berkurang itensitasnya, tidak sedikit pun. Bahkan ruangan akan semakin bercahaya dengan nyala lilin-lilin yang lain, ruangan akan semakin terang karena kita telah berbagi dengan sesama.
Seperti cahaya lilin itulah Cinta, cinta tak akan berkurang sedikitpun intensitasnya ketika dibagi dengan sesama, bahkan cinta akan bersemi dan semakin berkembang, jika masing-masing dari diri kita menyalakan lilin-lilin itu dan kembali membagikannya pada yang lain. Maka dunia akan diterangi oleh cahaya Cinta.

Dan ketika kita ditanya kembali, berapa komposisi ideal untuk sebuah Cinta?
Maka dengan mantap kita menyatakan 100% - 100%

Pertanyaan terakhir, berapa komposisi ideal untuk sebuah cinta yang dibagikan untuk diri kita sendiri, ayah kita, ibu kita, suami/istri kita, anak-anak kita, saudara kita, family kita, teman kita bahkan musuh kita.

Maka jawabannya adalah : 100 %, 100 %, 100%, 100%, 100 %, 100 %, 100%, 100%, 100%

Karena Cinta tidak akan berkurang sedikitpun ketika dibagikan untuk yang lain, bahkan ia akan semakin bersemi seperti cahaya lilin yang kita bagikan untuk yang lain, ia akan mencahayai dan menerangi dunia.

Salam Sukses Selalu

Seng Guan CPLHI

Tidak ada komentar: